Interaksi terjadi karena adanya usaha seseorang atau sekelompok orang untuk memenuhi kebutuhannya yang tidak dapat diusahakan sendiri atau didapatkan dari tempat tinggalnya sendiri, sehingga memerlukan bantuan dari orang lain yang berada di tempat lain. Contohnya, seorang petani di daerah pedesaan menghasilkan beras, namun untuk mendapatkan alat pertanian yang dibutuhkannya ia harus menjual berasnya ke daerah lain dan membeli alat pertanian yang diproduksi oleh industri di daerah perkotaan. Dalam segala aspek kehidupan, penduduk dari suatu tempat harus berinteraksi dengan penduduk di daerah lain. Interaksi tersebut menyebabkan terjadinya hubungan ekonomi, sosial, politik, budaya, pertahanan, dan keamanan.
Interaksi antar wilayah akan menimbulkan pengaruh sebagai berikut:
1. Interaksi desa dengan desa
Berdasarkan perkembangannya desa dikelompokkan menjadi desa swadaya, swakarya, dan swasembada. Apabila desa-desa yang saling berinteraksi memiliki potensi fisik (tanah, air, iklim, topografi, pertanian dan peternakan) yang baik dan didukung oleh potensi non fisik (sikap masyarakat dan pamong desa), maka desa akan cepat mengalami perkembangan sesuai tujuan yang telah dibuat.
2. Interaksi kota dengan kota
Kota merupakan pusat pertumbuhan, sehingga interaksi antar kota akan memberikan pengaruh terhadap perkembang kota lainnya. Contohnya, kota-kota saling mendukung, saling berhubung, dan saling bekerjasama demi kemajuan bersama.
3. Interaksi desa dengan kota
Interaksi antara desa dan kota memiliki beberapa manfaat yaitu:
- Hubungan sosial ekonomi penduduk desa dan kota meningkat.
- Pengetahuan penduduk desa meningkat, terutama dalam penggunaan teknologi di bidang pertanian, berita dan informasi melalui televisi.
- Banyaknya urbanisasi
- Terjadinya hubungan yang saling menguntungkan atau saling ketergantungan dalam pemenuhan kebutuhan.
- Pembangunan sarana dan prasarana transportasi sehingga memudahkan akses ke desa.
Interaksi antara desa dan kota juga menimbulkan dampak bagi kedua wilayah tersebut. Dampak tersebut adalah:
1. Dampak positif
a. Bagi desa
- Pengetahuan penduduk desa menjadi meningkat karena banyak sekolah dibangun di desa
- Angka buta huruf penduduk desa semakin berkurang dengan banyaknya dibangun sekolah
- Perluasan jalur jalan desa kota dan peningkatan jumlah kendaraan bermotor sehingga hasil panen dari desa mudah diangkut ke kota dan kelangkaan bahan pangan di kota dapat dihindari.
- Produktivitas desa makin meningkat dengan hadirnya teknologi tepat guna.
- Pelestarian lingkungan hidup pedesaan dapat dilakukan dengan hadirnya para ahli dari berbagai disiplin ilmu.
- Peningkatan kegiatan wiraswasta yang menghasilkan produk berkualitas dapat dilakukan karena pemerintah turun tangan
- Kesadaran memiliki keluarga kecil telah diterima oleh masyarakat desa
- Koperasi dan organisasi sosial yang berkembang di perdesaan telah memberi manfaat dalam peningkatan kesejahteraan penduduk dan pembangunan desa.
b. Bagi kota
- Tercukupinya kebutuhan bahan pangan bagi penduduk perkotaan yang sebagian besar berasal dari daerah perdesaan
- Jumlah tenaga kerja di perkotaan melimpah karena banyaknya penduduk dari desa yang pergi ke kota
- Produk-produk yang dihasilkan di daerah perkotaan dapat dipasarkan sampai ke pelosok desa sehingga keuntungan yang diperoleh lebih besar
2. Dampak negatif
a. Bagi desa
- Modernisasi kota telah melunturkan orientasi pertanian yang menjadi pokok kehidupan mereka
- Penduduk desa dengan mudah meniru iklan dan tindak kejahatan dalam film yang ditanyangkan di televisi
- Pengurangan tenaga produktif bidang pertanian di desa, karena banyak tenaga muda yang lebih tertarik bekerja di kota.
- Perubahan tata guna lahan di perdesaan akibat perluasan wilayah kota dan banyak orang kota membeli lahan di wilayah perbatasan desa-kota.
- Tata cara dan kebiasaan yang menjadi budaya kota masuk ke pelosok desa dan cenderung mengubah budaya desa
- Ketersediaan bahan pangan yang berkurang, peningkatan pengangguran, dan pencemaran lingkungan menjadi masalah penting akibat interaksi desa-kota.
b. Bagi kota
- Semakin meningkatnya jumlah pengangguran dan penduduk miskin
- Penduduk dengan pendapatan rendah kesulitan mencukupi kebutuhan hidupnya
- Nilai lahan di perkotaan yang mahal, memaksa warga menggunakan lahan atau tempat yang tidak layak untuk pemukiman
- Terjadi degradasi kualitas lingkungan
- Pencemaran air
- Pencemaran udara
- Pencemaran suara
b. Degradasi kualitas lingkungan sosial
- Kepadatan lalu lintas kendaraan yang banyak dimiliki penduduk kota. dapat menimbulkan perasaan jengkel dan kesal pemakai jalan akibat kemacetan.
- Semakin berkembangnya sikap hidup materialistis dan individualistis.
- Tumpukan sampah yang terdapat di banyak tempat, terutama dekat pemukiman, mengganggu kesehatan, dan keindahan lingkungan.
- Rumah dan bangunan kota yang terlantar atau tidak terawat mengganggu pemandangan di sekitarnya.